Monday, 28 February 2011
Saturday, 26 February 2011
Brain.
Left brain: I am the left brain. I am a scientist. A mathematician. I love the familiar. I categorize. I am accurate. Linear. Analytical. Strategic. I am practical. Always in control. A master of words and language. Realistic. I calculate equations and play with numbers. I am order. I am logic. I know exactly who I am.
Right brand: I am the right brain. I am creativity. A free spirit. I am passion. Yearning. Sensuality. I am the sound of roaring laughter. I am taste. The feeling of sand beneath bare feat. I am movement. Vivid colors. I am the urge to paint on an empty canvas. I am boundless imagination. Art. Poetry. I sense. I feel. I am everything I wanted to be.
Thursday, 24 February 2011
There's a Taylor Swift song for that.
Love Story - You and him like each other but you aren’t allowed to date
The Way I Loved You - You love your new boyfriend, but you can’t get over how things were with your old one
Invisible - You like him but he likes her, and she’ll never like him, and you do
Fifteen - You believed everything he said, and now you realize that young love doesn’t last
Should’ve Said No - He cheated on you, and she was not worth it, and he’ll never have you back
A Place In This World - You just want to fit in
Forever & Always - You and him went from being perfect to horrible so quickly
Tell Me Why - If he loves you then why does he like to hurt you?
I’m Only Me When I’m With You - He’s the only person you can be yourself around
Change - You believe that things will get better
Teardrops on My Guitar -You want him so bad, but he only sees you as the girl he talks about his girlfriend with
Mary’s Song- Our love is everlasting
Today Was A Fairytale- That was the best date of your life
Fearless - With him, you’re not afraid to do anything
White Horse - He broke your heart, and you won’t forgive him
The Outside - You don’t fit in in his world
Jump Then Fall - You fell for him, now he just needs to fall for you?
You Belong With Me - You’re so much better for him than she is
Wednesday, 23 February 2011
Omegle
Tuesday, 22 February 2011
Biografi R.A Kartini
http://kolom-biografi.blogspot.com/2009/01/biografi-ra-kartini.html
Raden Ajeng Kartini lahir pada 21 April tahun 1879 di kota Jepara, Jawa Tengah. Ia anak salah seorang bangsawan yang masih sangat taat pada adat istiadat. Setelah lulus dari Sekolah Dasar ia tidak diperbolehkan melanjutkan sekolah ke tingkat yang lebih tinggi oleh orangtuanya. Ia dipingit sambil menunggu waktu untuk dinikahkan. Kartini kecil sangat sedih dengan hal tersebut, ia ingin menentang tapi tak berani karena takut dianggap anak durhaka. Untuk menghilangkan kesedihannya, ia mengumpulkan buku-buku pelajaran dan buku ilmu pengetahuan lainnya yang kemudian dibacanya di taman rumah dengan ditemani Simbok (pembantunya).
Akhirnya membaca menjadi kegemarannya, tiada hari tanpa membaca. Semua buku, termasuk surat kabar dibacanya. Kalau ada kesulitan dalam memahami buku-buku dan surat kabar yang dibacanya, ia selalu menanyakan kepada Bapaknya. Melalui buku inilah, Kartini tertarik pada kemajuan berpikir wanita Eropa (Belanda, yang waktu itu masih menjajah Indonesia). Timbul keinginannya untuk memajukan wanita Indonesia. Wanita tidak hanya didapur tetapi juga harus mempunyai ilmu. Ia memulai dengan mengumpulkan teman-teman wanitanya untuk diajarkan tulis menulis dan ilmu pengetahuan lainnya. Ditengah kesibukannya ia tidak berhenti membaca dan juga menulis surat dengan teman-temannya yang berada di negeri Belanda. Tak berapa lama ia menulis surat pada Mr.J.H Abendanon. Ia memohon diberikan beasiswa untuk belajar di negeri Belanda.
Beasiswa yang didapatkannya tidak sempat dimanfaatkan Kartini karena ia dinikahkan oleh orangtuanya dengan Raden Adipati Joyodiningrat. Setelah menikah ia ikut suaminya ke daerah Rembang. Suaminya mengerti dan ikut mendukung Kartini untuk mendirikan sekolah wanita. Berkat kegigihannya Kartini berhasil mendirikan Sekolah Wanita di Semarang, Surabaya, Yogyakarta, Malang, Madiun, Cirebon dan daerah lainnya. Nama sekolah tersebut adalah “Sekolah Kartini”. Ketenarannya tidak membuat Kartini menjadi sombong, ia tetap santun, menghormati keluarga dan siapa saja, tidak membedakan antara yang miskin dan kaya.
Pada tanggal 17 september 1904, Kartini meninggal dunia dalam usianya yang ke-25, setelah ia melahirkan putra pertamanya. Setelah Kartini wafat, Mr.J.H Abendanon memngumpulkan dan membukukan surat-surat yang pernah dikirimkan R.A Kartini pada para teman-temannya di Eropa. Buku itu diberi judul “DOOR DUISTERNIS TOT LICHT” yang artinya “Habis Gelap Terbitlah Terang”.
Saat ini mudah-mudahan di Indonesia akan terlahir kembali Kartini-kartini lain yang mau berjuang demi kepentingan orang banyak. Di era Kartini, akhir abad 19 sampai awal abad 20, wanita-wanita negeri ini belum memperoleh kebebasan dalam berbagai hal. Mereka belum diijinkan untuk memperoleh pendidikan yang tinggi seperti pria bahkan belum diijinkan menentukan jodoh/suami sendiri, dan lain sebagainya.
Kartini yang merasa tidak bebas menentukan pilihan bahkan merasa tidak mempunyai pilihan sama sekali karena dilahirkan sebagai seorang wanita, juga selalu diperlakukan beda dengan saudara maupun teman-temannya yang pria, serta perasaan iri dengan kebebasan wanita-wanita Belanda, akhirnya menumbuhkan keinginan dan tekad di hatinya untuk mengubah kebiasan kurang baik itu.
Belakangan ini, penetapan tanggal kelahiran Kartini sebagai hari besar agak diperdebatkan. Dengan berbagai argumentasi, masing-masing pihak memberikan pendapat masing-masing. Masyarakat yang tidak begitu menyetujui, ada yang hanya tidak merayakan Hari Kartini namun merayakannya sekaligus dengan Hari Ibu pada tanggal 22 Desember.
Alasan mereka adalah agar tidak pilih kasih dengan pahlawan-pahlawan wanita Indonesia lainnya. Namun yang lebih ekstrim mengatakan, masih ada pahlawan wanita lain yang lebih hebat daripada RA Kartini. Menurut mereka, wilayah perjuangan Kartini itu hanyalah di Jepara dan Rembang saja, Kartini juga tidak pernah memanggul senjata melawan penjajah. Dan berbagai alasan lainnya.
Sedangkan mereka yang pro malah mengatakan Kartini tidak hanya seorang tokoh emansipasi wanita yang mengangkat derajat kaum wanita Indonesia saja melainkan adalah tokoh nasional artinya, dengan ide dan gagasan pembaruannya tersebut dia telah berjuang untuk kepentingan bangsanya. Cara pikirnya sudah dalam skop nasional.
Sekalipun Sumpah Pemuda belum dicetuskan waktu itu, tapi pikiran-pikirannya tidak terbatas pada daerah kelahiranya atau tanah Jawa saja. Kartini sudah mencapai kedewasaan berpikir nasional sehingga nasionalismenya sudah seperti yang dicetuskan oleh Sumpah Pemuda 1928.
Terlepas dari pro kontra tersebut, dalam sejarah bangsa ini kita banyak mengenal nama-nama pahlawan wanita kita seperti Cut Nya’ Dhien, Cut Mutiah, Nyi. Ageng Serang, Dewi Sartika, Nyi Ahmad Dahlan, Ny. Walandouw Maramis, Christina Martha Tiahohu, dan lainnya.
Mereka berjuang di daerah, pada waktu, dan dengan cara yang berbeda. Ada yang berjuang di Aceh, Jawa, Maluku, Menado dan lainnya. Ada yang berjuang pada zaman penjajahan Belanda, pada zaman penjajahan Jepang, atau setelah kemerdekaan. Ada yang berjuang dengan mengangkat senjata, ada yang melalui pendidikan, ada yang melalui organisasi maupun cara lainnya. Mereka semua adalah pejuang-pejuang bangsa, pahlawan-pahlawan bangsa yang patut kita hormati dan teladani.
Raden Ajeng Kartini sendiri adalah pahlawan yang mengambil tempat tersendiri di hati kita dengan segala cita-cita, tekad, dan perbuatannya. Ide-ide besarnya telah mampu menggerakkan dan mengilhami perjuangan kaumnya dari kebodohan yang tidak disadari pada masa lalu. Dengan keberanian dan pengorbanan yang tulus, dia mampu menggugah kaumnya dari belenggu diskriminasi.
Bagi wanita sendiri, dengan upaya awalnya itu kini kaum wanita di negeri ini telah menikmati apa yang disebut persamaan hak tersebut. Perjuangan memang belum berakhir, di era globalisasi ini masih banyak dirasakan penindasan dan perlakuan tidak adil terhadap perempuan.
Imagine.
Oh Damn.
Lost your pen = No pen
No pen = No notes
No notes = No study
No study = Fail
Fail = No diploma
No diploma = No work
No work = No money
No money = No food
No food = You get skinny
You get skinny = Then you get ugly
Ugly = No love
No love = No marriage
No marriage = No children
No children = Alone
Alone = Depression
Depression = Sickness
Chat dengan Tuhan (Pengandaian)
The Cutest Animated Fictional Characters! *blink*blink*blink* :)
Monday, 21 February 2011
5 cara belajar ulum efektif \m/
2. bahan pembelajaran di tweet di twitter
3. belajar sambil ngedengerin lagu kesenengan woh masuk geura
4. jauhin hp dari pandangan (cie)
5. belajar sambil ngerangkum, masuk instan siah yehey \m/
Gila nih anak
jyanka yasmine: naon beul
jyanka yasmine: lucu banget maneh
dzakchul: coba lu iket 2 org pke snar gtar
dzakchul: serius gw
dzakchul: pasti orgnya ksakitan kan>
jyanka yasmine: oh iya ampun
dzakchul: ?
dzakchul: itu pacaran
dzakchul: trus gampang putus
dzakchul: coba lu pikir baik baik
------------------------
boleh-boleh
Glue&Magic: Playlist
Pussycat Dolls - Honey Bunny Sweety
Pitbull - Talak Tilu
Burgerkill - Begadang
Pitbull ft Didi Kempot - Blancon
Justin Bieber - P.U.S.P.A
Paris Hilton - Goyang Dombret
Ke$hangan - ToK TaK
Katy Perry - Cinta atau Uang
Miley Cyrus - Geregetan
Demi Lovato - Gubrak
Taylor Swift - Rasa Ini
Lady Gaga - Kucing Garong
Metallica - Cinta Satu Malam
Killing Me Inside - Kopi Dangdut
Paramore - Jangan Memilih Aku
Ludacris - Sadis
Asher Book - Separuh Jiwaku Pergi
Selena Gomez - Belah Duren
Allison Iraheta - Kantoi
Alesana - Bertahan Satu C.I.N.T.A
Saw this on a facebook fan page :)
Girl: Sure?
Boy: Wanna know why?
Girl: Why?
Boy: Because I'll never give up on you. :">
If you think you are unhappy.....
do you suffer as much as he does?